Rabu, 16 November 2016

ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DASAR






BAB 1.
VISI,MISI,TUJUAN, DAN BAHAN ISBD

A.  DASAR PEMIKIRAN
1.      LANTAR BELAKANG
Keyakinan untuk memberi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa merupakan dorongan yang logis bagi dosen takkala memeran dirinya sebagai pengejar dan pendidik dia akan berusaha semaksimal mungkin agar setiap ilmu pengetahuan yang dimiliki tersebut dapat tersampaikan kepada mahasiswa dalam waktu singkat.
            Tentu saja, cara paling mudah untuk menggunakan ilmu tersebut menggunakan seluruh waktu pertemuah kelas untuk menceramahkan materi serta meminta mahasiswa untuk menerima informasi yang disampaikan agar ilmu pengetahuannya bertambah.
Harus diakui tampa kehediran dosen, hasil belajar mahasiswa tidak akan maksimal, namun upaya-upayanya inovatif untuk memberikan peran yang seimbang antara dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran harus terus diupayakan.
           
Inovasi ini harus didasari kesadaran bahwa mahasiswa bukanlah makhluk kososng tanpa entry behavior yang tidak memiliki kemampuan dan dan kecakupan apapun, akan tetapi sebagai objek berpotensi yang mampu mengkreasi dunia lingkungannya.

            Dengan cara memberikan posisi yang “seimbang” antara aktifitas dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran akan mempu memberikan hasil lebih, baik tambahan ilmu pengetahuan , mengikatnya sikap positif, dan bertambahnya keterampilannya pada mahasiswa.

Untuk meningkatkan mutu dan hasis pendidikan, mendorong UNESCO (1988) mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu:
1.      Learning to know (pembelajaran untuk tahu)
2.      Learning to do (pembelajaran untuk berbuat)
3.      Learning to be (pemelajaran untuk membangun jati diri)
4.      Learning to live (pembelajaran untuk hidup bersama)

2.      DASAR YURIDIS
dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 40 ayat 1 butir dikemukakan bahwa:
“pendidikan dan tenaga pendidikan berhak memperoleh kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan pasilitas pendidikan untuk menunjukan kelancaran pelaksanaan tugas”.pasal ini memberi peluang kepada dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dukungan sarana, prasarana dan pasilitas yang memadai.

pasal 40 ayat 2 butir A menyatakan bahwa pendidikan berkewajiban “menciptakan suasana yang bermakna,menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis”.

keputusan drijen dikti depdiknas Ri no.30 tahun 2002 pasal  satu yang menyatakan bahwa:
Sebagai berikut:
a)      Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan artabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat.
b)      Memberi dasar-dasar nilai estetika,etika,moral,hukum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur,dan sejahtera
c)      Memberi dasar-dasar ntuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu bersikap kritis , analitis dan responsip untuk memecahkan masalah tersebut secara arif dimasyarakat.
Berdasarkan visi dan misi ISBD , maka tujuan ISBD dikembangkan sebagai berikut:
a)      Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tentang keragaman dan kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b)      Mengembangkan kesadaran mahasiswa/menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan memecahkan masalah sosial budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat
c)      Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada maha siswa sebagai bekal hidup masyarakat, selaku, individu, dan makhluk sosial yang beradap dalam mempraktikan pengetahuan akademis dan keahliannya.
Makna esensial yang melekat dalam kehidupan masyarakat dan budaya manusia meliputi enam pola, yaitu simbolis, empiris, sinoetik,etik, dan sinoptik.
§  Makna simbolis meliputi bahasa, matematika, termaksud juga isyarat-isyarat, upacara-upacara , tanda-tanda kebesaran, dan sebangsanya.
§  Makna empiris mencangkup ilmu kealaman, dan hayati, dan kemanusiaan mekna empiris ini mengembangkan kemampuan, teorartis, konseptual, analitis generalisasi berdasarkan fakta-fakta, dan kenyataan yang bisa diamati.
§  Makna estetik melipti berbagai seni musik, karya seni, kesenian, sastra, dan lain-lain. Kedalam kawasan dan makna estetik ini, termaksuk halhal yang berkenaan dengan keindahan dan kehalusan keunikan menurut persepsi subjektif berjiwa seni.
§  Makna sinoetik berkenaan dengan perasaan kesan, penghayatan dan kesadaran yang mendalam, makna ini mencangkup empati, simpati, dan sebangsanya.
§  Makna etik berkenaan dengan aspek-aspek moral, akhlak , prilaku yang luhur tanggung jawab dan sebangsanya.
§  Makna sipnoptik berkenaan dengan pengertian-pengertian yang terpadu dan mendalam seperti agama, filsafat, dan pengetahuaan sejarah yang menurut naler masa lampau, dan hal-hal bernuansa sepritual.

ISBD dimaksudkan mempelajari bahan-bahan yang sifatnya tabu, tertutup (closed areas) atau controvelsial Issuas yang timbul dalam bidang ekonomi, politik, sejarah, hukum, moral dan lain-lain, dengan bahan seperti ini diharapkan mahasiswa:
a)      Dapat mempelajari masalah sosial dan budaya yang perlu dipecahkan;
b)      Iklim kelas mencerminkan kehidupan demokratis,
c)      Melatih berbeda pendapat;dan
d)     Bahan tabu dekat kegunaannya dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, maka bahan ISBD harus lebih  banyak memperhatikan:
a)      Kebutuhan dan minat mahasiswa;
b)      Masalah-masalah sosial dan budaya;
c)      Keterampilan berfikir, khususnya keterampilan menyelidiki;
d)     Pemeliharaan dan pemenfaatan lingkungan alami;
e)      Kegiatan dasar mahasiswa yang dicantumkan dalam program studi;
f)       Organisasi kurikulum yang bervariasi (struktual, fungsional, dan interfield);
g)      Pendekatan kelas menjadi ide demokrasi, invrovisasi, dan apresiasi
h)      Iklim kelas menjadi demokrasi, invervisasi dan apresiasi,
i)        Evaluasi bukan hanya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik, tetapi juga evaluasi proses;
j)        Bahan bukan hanya diperkaya oleh ilmu-ilmu sosial dan budaya, tetapi juga agama, serta sains dan teknologi.


C   PENTINGNYA PENDEKATAN INTERDISIPLINER DALA ISBD
Pentingnya pendekatan interdispliner ini diharapkan agar maha siswa dapat melihat masalah sosial dan budaya secara lebih luas dan koprehensif, sehingga mereka dikemudian hari dapat berperan serta memecahkan masalah-masalah sosial.
            Penggunaan pendekatan multidisplin dalam proses pembelajaran ISBD  bisa menggunakan pendekatan struktual , yaitu beberapa disiplin ilmu sosial atau disiplin ilmu budaya digunakan sebagai alat untuk mengkaji masalah,
Selanjutnya , dapat juga menggunakan pendekatan fungsional, yaitu pembelajaran yang bertitik tolak dari masalah yang terdapat dalam masyarakat atau lingkungan mahasiswa atau masalah sosial-budaya dimana mahasiswa terlibat langsung.

D. BEBERAPA ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN ISBD
Bila pendekatan multidisplin atau interdisplin digunakan dalam isbd maka metode harus digunakan secara bervariasi/ atau tidak bisa lagi mendominasi aktivitas perkuliahan. Multi metode harus digunakan secara bervariasi, sesuai dengan kebutuhan interaksi kelas.

Jhon Dewey  dalam bukunya How We Think (1910), mengemukakan langkah pemecahan pemecahan masalah sebagai berikut:
a)      Feeling of Peplexy.
b)      The Definition Of The Problem;
c)      Sugesting and Testing Hypotheses;
d)     Development of the best solution by reasoning; and
e)      Testing of the conlution followed by reason necasary,

Kalau disederhanakan dengang langkah kaitan ilmiah yaitu:
a)      Merasakan adanya masalah
b)      Merumuskan masalah;
c)      Menepatkan hipotesis atau membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk menyelesaikan masalah;
d)     Menetapkan sumber data yang akan dijadikan objek penelitian;
e)      Membuat instrument untuk melakukan penelitian;
f)       Melakukan pengumpulan data;
g)      Melakukan klafisikasi dan analisis data;
h)      Menguji hipotesis atau pembahasan hasil penelitian;
i)        Rekomendasi


E. PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
1.      PENGERTIAN
Istilah portofolio yang paling sering dikenal terdapat dilapangan pemerintahan, dalam konteks pendidikan pengertian prtofolio menuruy D.Budimansyah (2002:1-2)bisa diartikan sebagai “wujud benda fisik” yaitu bendel, adalah sekumpulan atau dekumentasi hasil pekerjaan peserta didik seperti bundelan hasil pre-test , tugas, post-test, dll.

2.      LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran berbasis portofolio (D. Budimansyah, 2002) meliputi kegiatan sebagai berikut
a)      Mengidentifikasai masalah
b)      Memilih masalah untuk kajian kelas
c)      Mengumpul informasai tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
d)     Mengembangkan portofolio kelas
e)      Penyajian portofolio (show-case)
f)       Kriteria penilaian prtofolio

E. catatan untuk menilai mahasiswa, sebaiknya selain kriteria diatas, juga harus diperhatikan keterlibatan dan aktivitas mahasiswa dalam melaksanakan tugas tersebut sejak awal sampai akhir


BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.      PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang bearti cinta,karsa,dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari sanskerta, budhaya,yaitu bentuk jamak kata kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Kemudian pengertan ini berkembang dalam arti kultural, yaitu sebagai segala daiya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan memgubah alam.
Pengertian budaya atau kebudayaan menurut para ahli:
1.         E.B TYLOR (1832-1917) Budaya adalah suatu keseluruhan konplek yang meliputi pengetahauan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum adat istiadat dan kemampuan lain.
2.         R. Linton (1893 – 1953) kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari.
3.         Koentjaraningrat (1923 – 1999) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik manusia dengan belajar.
4.         Selo Soermardjan (1915 – 2003) dan Soelaman Soemardi kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cinta masyarakat.
5.         Herkovits (1985 – 19630 kebudayaan adlah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
B.       PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Dimana wujud kebudayaan adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktifitas manusia yang berpola.
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan  itu dibagi  atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu:
1.         Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide gagasan, nilai – nilai, norma – norama daaturan.
2.         Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.         Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia.
C.    SUBTANSI (ISI UTAMA BUDAYA)
Subtansi (isi) utama budaya merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan didalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri.
Baik dalam pandangan hidup, bentuk maupun sistem pengetahuan, nilai, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
1.         Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalan hidup nya dalam hal berusaha memahami:
a.         Alam sekitar
b.        Alam flora didaerah tempat tinggal
c.         Alam fauna didaerah tempat tinggal
d.        Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungan
e.         Tubuh manusia
f.         Sifat – sifat tingkah laku sesama manusia
g.        Ruang dan waktu
2.         Nilai
Nilai adalah suatu yang baik selalu diinginkan, dicita – citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia anggota masyarakat.
Oleh karena itu, sesuatu dikatakan memiliki nilai, apabila berguna dan berharga
-          Nilai kebenaran
-          Indah, nilai estetika
-          Baik, nilai moral atau etis
-          Religius, nilai agama
3.         Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihaadapinya.
Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai – nilai yang hidup oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau bangsa.
4.         Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti lebih luas dari pada agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yanag Maha Esa.
Pada dasarnya, manusia memiliki naluri untuk mengembangkan diri kepada yang maha tinggi, yaitu dimensi lain diluar diri dan lingkungan yang dianggap mampu untuk mengendalikan hidup manusia. Dorongan ini sebagai akibat atau refleksi ketidak mampuan manusia dalam menghadapi tantangan – tantangan hidup.
5.         Persepsi
Persepsi atau sudat pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata – kata yang digunakan untuk  memahami kejadian atau gejala dalam hidup.
Persepsi terdiri atas:
a.       Persepsi sensoris, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah satu indra manusia.
b.      Persepsi telepati yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain.
c.       Persepsi claiervoyance yaitu kemampuan melihat peristiwa atau kejadian ditempat lain, jauh dari tempat orang yang bersangkutan.
6.             Etos kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropologi) berasal dari bahasa ingris, berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku warga misalnya, kegemaran – kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda budaya hasil karya mereka, dilihat oleh orang asing. Contohnya, kebudayaan batak, sopan, tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya. Sebalinya kebudayaan jawa dilihat oleh orang batak memancarkan keselarasan, kesuraman, ketenangan yang berlebihan, lambat tingka laku yang sukar ditebak, gagasan yang berbelit – belit, veodal, serta diskriminasi terhadap tingkah laku sosial.
D.      SIFAT – SIFAT BUDAYA
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut sebagai berikut:
1.         Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.         Kebudayaan telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan habis dengan waktunya/ mati dengan habisnya usia dari generasi yang bersangkutan.
3.         Budaya diperlukan oleh manusia dan wujudkan dalam tingkah lakunya
4.         tindakan – tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan – tindakan
E.       SISTEM BUDAYA
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri atas fikiran-fikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut adat istiadat.yang terdapat juga sistem norma disitulah fungsi sistem budaya menata serta menatapkan tindkan-tindakan dan tingkah laku manusia.
Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokan sebagai beriku:
1.      Kebudayaan meterial
Kebudayaan material antara lain hasil cipta, karsa, yang berwijud benda, barang alat pengolahann alam, seperti gedung, pabrik, jalan dan rumah.
2.      Kebudayaan material
Merupakan hasil cipta dan karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat ilmu pengetahuan dan sebagainya. Kebudayaan non material sebagai berikut:
·         Volkway (norma kelaziman)
·         Mores (norma kesusilaan)
·         Norma hukum.
·         Mode (pashion).
Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya sebagai berikut:
1.      Sistem budaya adalah kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, peraturan, dan sebagainya.
2.      Sistem sosial , merupakan kompleks dari aktifitas serta berpola dari manusia dalam organisasi dan masyarakat.
3.      Sistem kebendaan merupakan wujud kebudayaan fisik atau alat-alat yang diciptakan manusia untuk kemudahan hidupnya.
F.       MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tercipta Atau Terwujudnya Suatu Kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alamraya ini.
Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, inteligensia, dan institusi: perasaan emosi; kemauan; fantasi; dan perilaku.
Hasil karya manusia menimbulkan tegnologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.
Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai berikut:
1.      Suatu hubungan pedoman antara manusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4.      Pembeda manusia dan binatang.
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaiman manusia harus bertindak dan berperilaku didalam pergaulan.
6.      Pengaturan bagaimana manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7.      Sebagai modal dasar pembanguna.
G.    PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan sebagai berikut:
1.      Physical ensvironmont menunjukan pada lingkungan natural seperti: temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora dan fauna.
2.      cultural social environmen, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti, norma-norma,  adat istiadat, dan nilai-nilai.
3.      Environmen orientation and representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4.      Environmental behavior and process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5.      Out carries prodict, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas,kota beserta usaha manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian, dan iklim.
H.    PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seorang bersifat kompleks dan memiliki eksistensis dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.
     Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan.
I.       PROBLEMATIKA KABUDAYAAN
Beberapa poblem matika antara lain:
1.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2.      Hambata budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandangan hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan/.
3.      Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4.      Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5.      Sikap tradisionalisme,yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru
6.       sikap etnosentrisme, sikap yang mengagumkan budaya suku bangsanay sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
7.      Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaannya sering kali disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nukril dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suati generasi.
J.      PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu:
1.      Perubahan lingkungan alam
2.      Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
3.      Perubahaan karena adanya penemuan (discovery)
4.      Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa eleman beberapa elemen kebudayaan meterial yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5.      Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.






BAB III
MANUSIA DAN PERADABAN
A.    PENGERTIAN PERADABAN
Bleren De Honn (1822-1895). Mempertentangkan pengertian budaya dan peradaban sebagai berikut. Peradaban adalah bidang kehidupan sosial, politik,ekonomi,dan teknik jadi peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sederhana sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah lebih murni yang berada diatas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
Peradaban adalah merupakan tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
B.     HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai:
1.      Makhluk Tuhan
2.      Makhluk Individu
3.      Makhluk sosial-budaya
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk sebagai berikut:
1.      Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan
2.      Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial
3.      Melalui komunikasi simbolis (benda,tubuh,gerak tubuh, pristiwa dan lain-lain yang sejenis).
C.     PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
1.      PENGERTIAN DAN CAKUPAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan sosial sebagai”perubahan struktur sosial, pola prilaku, dan intraksi sosial.
Contoh perubahan sosial adalah contoh perubahan peranan seorang istri dalam keluarga moderen. Perubahan kebudayaan adalah penemuan seperti, radio,televisi dan komputer yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga sosial.
Perubahan sosial, yaitu perubahan yang trjadi dalam masyarakan atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan.
- cara  yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya.
2.      TEORI DAN BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
a.    teori sebab akibat (causation problem)
beberapa faktor untuk dikemukakan para ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan sosial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut:
1.    Analisis dlalektis
Analisis perubahan sosial yang manalah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat.
2. teori tunggal mengenai perubahan sosial
Teori tunggal menerangkan sebab-sebab perubahan sosial, atau pola kebudayaan dengan menunjukan kepada suatu paktor penyebab.
b. teori proses atau arah perubahan sosial
kebanyakan teori-teri mengenai arah perubahan sosial mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif atau evolusioner.
D.    TEORI-TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN ,KETERBELAKANGAN DAN KETERGANGTUNGAN
1.      TEORI DEPENDESI (KETERGANTUNGAN)
Teori perubahan sosial menurut Moore (1974) sebagai beriku:
a)      Evolusi  rektilinier yang sangat sederhana.
b)      Evolusi i melalui tahap-tahap
c)      Evolusi yang terjadi ydengan tahap kelanjutan yang tidak serasi
d)     Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan
e)      Evolusoi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
f)       Siklis-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan
g)      Pertemuan logistik terbalik yang digambar oleh populasi.
h)      Pertumbuhan logistik terbalik yang tergambar dan angka motivasi
i)        Pertumbuhan ekponarisial yang tergambar melalui tanda-tanda
j)        Primitivisme

Bentuk bentuk perubahan sosial menurut soarjono soekamto (1986), sebagai berikut:
1.        Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat
a)      Perubahan secaara lambat disebut evolusi, pada evolusi perubahan yang terjadi dengan sendirinya, tampa suatu rencana atau suatu kehendak tertentu.
b)   Perubahan secara cepat disebut revolusi
Dalam revolusi, perubahan yang terjadi sirencanakan lebih dahulu maupun tampa rencana.







BAB IV
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN
MAKHLUK SOSIAL
A.    INDIVDU DAN MASYARAKAT
1.  Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raya dan jiwa. Seseorang dikatakan makhluk individu mana kala usur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi, maka seseorang tidak disebut lagi sebagai individu.
Dalam diri individu ada unsur jasmani da rohaninya atau ada unsur raga dan jiwanya.
   Individu adalah manusia yang memiiki kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki keunikan, setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri , tidak mnusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia,ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama.
   Seorang individu adalah perpaduan antara faktor  genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir,ia merupakan faktor keturunan , dibawa individu sejak lahir.
Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya , kemiripan atau kesamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya.

Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan dimana seseorang individu melakukan interaksi sosial, kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar.
   Setiap orang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain. Kepribadiaan seseorang itu dipengaruhi faktor bawaan (genotipe) dan faktor lingkungan (fonotipe) yang saling berinteraksi terus menerus.
2.    Manusia sebagai makhluk sosial
Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat, dirumah, disekolah, dan dilingkungan yang lebih besar manusia tidak lepas dari orang lain , oleh karena itu manusia dikatakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain.
Manusia dikatakan makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk hubungan (interaksi)dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need)untuk hidup berkelompok dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya : orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. Orang yang yang berprofesi sebagai artis, cenderung untuk mencari teman sesama artis.

Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kata inilah segala paktor berbicaralah mengenai bentuk-bentuk proses sosialisasi setelah masa kanak-kanak (socialization after chilid need) pendidikan sepanjang hidup atau pendidikan kesinambungan.
   Dalam mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, melalui mana iya menjadi anggota masyarakat .
Sosialisasi skunder mereka definisikan sebagai roses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan kedalam sektor baru dari dunia objektif masyarakat.
   Sosialisasi primer menyangkut tahap-tahap belajar yang ditentukan secara sosial, sifat sosialisasi primer juga dipengaruh oleh berbagai persyaratan dalam pengalihan cadangan pengetahuan.

Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan , sebagai berikut:
1)      Manusia tunduk pada aturan , norma sosial.
2)      Prilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
3)      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4)      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah manusia.
3.      Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dengan lingkungan hidup
Berkenan hubungan antara manusia dengan alam, maka paling tidak ada tiga paham, yaitu:
1)      Paham determinasi;
2)      Paham posibilisme
3)      Paham optimisme teknologi
Determinisme alam merupakan manusia sebagai makhluk yang tunduk pada alam-alam sebagai faktor yang menentu.
Kemajuan dan penerapan allam bagi kepentingan pembangunan yang menjadi penopang kesejahteraan umat manusia, atas dasar hal tersebut telah muncul moto “ teknologi merupakan tulang punggung pembangunan”
   Optimisme teknologi, jika tidak diwaspadai, dapat menghasilkan orang-orang yang ateis.
   Dalam kasus-kasus tertentu, dalam menciptakan suasana yang adil, terutama memperhatikan kedudukan , fungsi, dan peranan yang demikian, maka keluarga merupakan lembaga yang sangat bermakna dalam menciptakan serta membina individu menjadi makhluk sosial.
B.     PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA
Dalam kehidupan sehari-hari istilah atau kata “masyarakat” sering muncul, seperti dalam contoh berikut:
a)      Masyarakat sudah banyak berkorban untuk kepentingan PEMILU, sedangkan para DPR bertengkar memperebutkan kedudukan
b)      Rakyat sudah banyak bekorban untuk kepentingan PEMILU sedangkan anggota DPR malah bertengkar memperebutkan kedudukannya.
Penggunaan kata “masyarakat” seringkali tercampur adukan dalam kehidupan sehari-hari. Yang sering kali kita seharusnya menggunakan kata rakyat harus di campur adukan dengan “masyarakat”.

Jadi ciri-ciri atau unsur masyarakat sebagai berikut:
1)      Kumpulan orang
2)      Sudah terbentuk dengan lama.
3)      Sudah memiliki sistem sosial atau struktur sosial tersendiri.
4)      Memiliki kepercayaan sikap, prilaku yang dimiliki bersama.
Unsur masyarakat berdasarkan definisi ini, sebagai berikut :
1)      Kolektivitas interaksi manusia yang teroganisasi.
2)      Kenyataannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama.
3)      Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap dan bentuk tindakan yang sama.
Pada konsep ini, masyarakat lebih di cirikan oleh interaksi, kegiatan, tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak berkecenderungan sama.
Unsur-unsur atau ciri masyarakat menurut konsep harton dan hun sebagai berikut:
1)      Kelompok manusia
2)      Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal.
3)      Menepati suatu kawasn
4)      Memiliki kebudayaan
5)      Memiliki hubungan dakam kelompok yang bersangkutan
Dengan demikian , karakteristik dari masyarakat itu terutama terletak pada kelompok manusia yang bebas dan bersifat kekal, menepati kawasan tertentu, memiliki kebudayaan serta terjalin dalam suatu hubungan diantara anggota-anggotanya.
Salah satu unsur masyarakat lainnya yang melekat, yaitu adanya kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut.
     Pengertian kabudayaan disini, meliputi tradisi, nilai-nilai, norma-norma,upacara-upacara tertentu, dan lain-lain merupakan melekat pada interaksi sosial warga masyarakat yang bersangkutan. pengikut serta melekat pada interaksi sosial warga masyarakat yang bersangkutan.
Masyarakat adalah kumpulan orang yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Dari sekian unsur masyarakat yang dikemukakan para ahli atas, maka dapat disimpulkan masyarakat sebagai berikut:
1)      Kumpulan orang
2)      Sudah terbentuk dengan lama
3)      Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri.
4)      Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan prilaku yang dimilikin bersama
5)      Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
6)      Memiliki kebudayaan.

1.      PENGERTIAN MASYARAKAT SETEMPAT (KOMUNITY) ATAU KOMUNITAS DAN CIRI-CIRINYA
Masyarakat setempat (comunity)adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu.
Dasar-dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan ,masyarakat setempat.
ü  Unsur-unsur pertama dari komunitas adalah adanya wilayah atau lokalitas suatu komunikasi pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal tertent.
ü  Unsur-unsur kedua dari komunitas adalah perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan, perasaan anggota masyarakat dengan anggota lain didasari adanya persamaan tempat tinggal.

Setiap comunity sentiment memiliki unsur sebagai berikut:
1)      Separasan;
2)      Sepenanggungan;dan
3)      Saling memerlukan.
§  Unsur seperasaan muncul karena anggota komunitas memesisikan dirnya sebagian “kami” ketimbang dengan “saya”.  Umpamanya “tujuan kami” kelompok kami”, atau “perasaan kami”
§  Unsur saling memerlukan muncul karena setiap anggota dari komunitas tidak bisa memenuhi kebutuhannya tampa bantuan anggota lainnya. Ada saling ketergantungan untuk saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya.
§  Unsur sepenanggungan muncul karena setiap anggota masyarakat setempat sadar akan perannya dalam kelompok. Setiap anggotanya menjalankan perannya sesuai dengan posisi kedudukannya masing-masing.
Pengertian masyarakat (socitey)jelas berbeda dengan pengertian masyarakat setempat (community) atau komunitas.
Pengertian masyarakat setempat (socitey) bersifat lebih umum dan lebih luas, sedangkan pengertian masyarakat setempat (community) lebih terbatas dan dibatasi oleh areal kawasannya, serta sejumlah warganya.










BAB V
MANUSIA DAN PERADAPAN

A.      HAKIKAT NILAI MORAL DAN PERADABAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
1.         NILAI DAN MORAL SEBAGAI MATERI PENDIDIKAN
Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu, salah satunya dengan cara: Aksiologi
Bidang ini disebut filsafat nilai, bidang memiliki dua kajian utama yaitu: 1). Estetika; dan 2). Etika. Estetika berhubungan dengan keindahan, sedangkan etika berhubungan dengan kajian baik buruk dan benar salah.
Begitu kompleksnya persoalan aksiologi (nilai), maka pembahasan makalah ini difokuskan hanya pada kawasan etika. Namun tarm atika pun memiliki makna yang berfariasi. Bartans (2001, Hal.6) menyebutkan ada tiga jenis maka etika:
Pertama, kata etika bisa dipakai dalam arti nilai – nilai dan norma –   norma yang menjadi pegangan bagi sesorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Kedua, etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.
Ketiga, etika mempunyai arti lagi ilmu tentang uang baik dan yang buruk. Etika disini artinya sama dengan filsafat moral.
Ketika ketiga pengertian etika diatas dikembangkan dalam dunia pendidikan kecendrungan dan orientasi terhadap persoalan itu akan melibatkan problematika metodologis.
2.         NILAI MORAL DAIANTARA PANDANGAN OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF MANUSIA
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memakai nilai dalam dua konteks, pertama pandangan akan memandang nilai sebagai suatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya, bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagao penilaian.
Nilai itu objektif atau subjektif bisa dilihat dari dua kategori sebagai berikut:
Apakah nilai itu objektif atau subjektif ?
3.         NILAI DIANTARA KUALITAS PRIMER DAN KUALITAS SEKUNDER
Kualitas adalah sebuah sifat, kualitas menentukan tinggi rendahnya derat suatu, kualitaspun menentukan berharga tidaknya suatu objek.
Menurut Frondizi (Zool, hlm. 7- 10) kulitas dibagi dua sebagai berikut:
1.        Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada, seperti panjang  dam beratnya batu sudah ada sebelum batu itu dipahat (menjadi patung, misalnya).
2.        Kualitas sekunder, yaitu kualitas yang dapat ditangkap oleh panca indra, sperti warna, rasa dan bau.


4. METODE MENEMUKAN DAN HERARKI NILAI DALAM PENDIDIKAN
Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Oleh karena itu, nilai itu memiliki prioritas dan hierarki, yaitu:
1.        Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai (prioritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
2.        Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu urutan pentingnya.
Menurut Max Scheller dalam Kaalan, (2002, hlm. 175) menyebutkan hierarki tersebut terdiri dari:
1.        Nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakan atau tidak mengenakan yang berkaitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.
2.        Nilai kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.
3.        Nilai kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung baik pada keadaan jasmani maupun lingkungan.
4.        Nilai kerohanian, yaitu moralitas nilai yang suci dan tidak suci.
Diindonesia (khususnya pada dekader penataran P4) hierarki nilai dibagi tiga (Kaalan, 2002, hlm 178), sebagai berikut:
1.        Nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar ontologis) yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari, atau makna yang terdalam dari nilai – nilai tersebut.
2.        Nilai – nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan. Instrumental itu merupakan, kebijaksanaan atau strategi yang bersumber pada niai dasar.
3.        Nilai praktis, pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata. Sehingga nilai praktis ini merupakan perwujudan dan nilai instrumental nilai dasar, nilai instrumenal, dan nilai praktis itu merupakan suatu sistem dalam perwujudannya tidak boleh menyimpang dari sistem itu.
5.   PENGERTIAN NILAI
Hubungan antara setiap pengertian itu dengan pendidikan dibawah ini akan dikemukakan beberapa definisi yang diharapkan sebagai sudut pandang:
1.        Menurut Cheng (1955) nilai merupakan suatu yang potensial, dalam arti terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif sehingga berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang seharusnya dimiliki.
2.        Menurut  Lasyo (1999) nilai bagi manusia merupakan landasan atau motifasi dalam segala tingkah laku atau perbuatan.
3.        Menurut Dradji Darmodiharjo (1986, hlm 36) nilai adalah yang berguna kehidupan manusia jasmani dan rohani.
Upaya mereduksi nilai dengan kondisi psikologis terjadi apabila nilai dihubungkan dengan hal – hal sebagai berikut:
1.        Sesuatu yang menyenangkan atau kenikmatan
2.        Identik dengan yang diinginkan
3.        Merupakan sasaran yang perhatian
Perbedaan nilai dengan objek ideal akan jelas bila meilhat pendapatr Husari (dalam frondizi 2001, hlm 48) sebagai berikut:
1.        Objek ideal itu bersifat ideal, sedangkan nilai itu tidak riil.
2.        Keindahan adalah nilai, sedangkan ide tentang keindahan adalah objek ideal.
3.        Keindahan ditangkap melalui emosi, ide tentang keindahan ditangkap melalui intelektual.
4.        Menurut Lotze nilai itu tidak ada, objek ideal itu ada.
Objek ideal lain merupakan dunia ide seperti konsep, esensi, antitas matematika, hubungan yang semuanya dunia intelektual bukan dunia emosi.
6.   MAKNA NILAI BAGI MANUSIA
Dalam hubungan ini, pendidikan (ISBD) tidak mempersoalkan dari mana nilai tersebut, tetapi lebih memperhatikan pentingnya nilai itu bagi manusia dalam kahidupan bermasyarakat.  Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan.
Yang penting dalam upaya pendidikan, keyakinan individu pada nilai harus menyatu sampai hierarki nilai tertinggi, sebab seperti yang diungkapan oleh Shaller sebagai berikut:
1.        Nilai tertinggi menghasilkan kepuasan yang lebih mendalam
2.        Kepuasan jangan dikacaukan dengan kenikmatan (meskipun kenikmatan yang merupakan hasil kepuasan)
3.        Semakin kurang kerelatifan nilai, semakin tinggi keberadaannya, nilai tertiggi dari semua nilai.


B.       PROBLEM MANKA PEMBINAAN NILAI MORAL
1.         PENGARUH HIDUP KELUARGA
Keluarga sebagai bagian dari masyarakat, terpengaruh oleh tuntutan kemajuan yang terjadi, namun masih banyak orang yang meyakinoi bahwa nilai moral itu hidup dan dibangun dalam lingkungan keluarga.
Persoalan yang terjadi dalam keluarga adalah terjadinya migrasi atau perpindahan domisili. Hal ini disebabkan tuntutan kerja atau memenuhi kebutuhan lain. Dampak yang muncul dari kegiatan tersebut dapat menggoyangkan stabilitas kehidupan anak – anak.
2.         PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PEMBINAAN NILAI MORAL
Sebagai makhluk sosial anak pasti punya teman, dan pergaulan dengan  teman akan menambah pembendaharaan informasi yang akhirnya akan memengaruhi berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Pertemanan yang paling berpengaruh timbul dari teman sebaya, karena diantara mereka relatif lebih terbuka, dan intesitas pergaulannya relatif sering, baik disekolah/ kampus maupun masyarakat. Kelompok sebaya tentu mempunyai aturan main sendiri, dan anak cenderung akan menyesuaikan dengan aturan main tersebut dengan harapan agar diterima oleh kelompoknya.
3.         PENGARUH FIGUR OTORITAS TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI MORAL
Orang dewasa, lebih lagi anak – anak dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah menjawabnya, seolah – olah kita telah  mati rasa dengan maraknya variasi nilai yang ditawarkan, setiap figur otoritas, masing – masing menawarkan nilai yang berbeda, menambahkan binggungnya nilai bagi anak.
4.         PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI MORAL
Jika nilai memang mewakili cara pandang terhadap kehidupan atau memberi arahan kehidupan, serta membuat perubahan dalam hidup, maka setiap orang tentu berharap pentingnya memerhatikan perkembangan  nilai anak – anak. Oleh karena itu dalam media komunikasi mutakhir tentu akan mengembangkan suatu pandang hidup yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada anak. Namun media – media tersebut justru menyuguhkan berbagai pandangan hidup yang sangat variatif pada anak. Hasilnya sangat dramatis, bahkan banyak diantara pandangan dan nilai kehidupan yang bervariasi, bahkan banyak diantara pandangan dan nilai kehidupan tersebut dalam kehidupan keluarga akan mereka temuai.
5.         PENGARUH OTAK ATAU BERPIKIR TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI MORAL
Dalam kontaks pendidikan, berpikir dimaknai sabagai proses yang berhubungan dengan penyelidikan dan pembuatan keputusan, dimanapun keputusan diambil pertimbangkan nilai pasti terlibat, dan dimanapun penyelidikan berlangsung akan selalu melibatkan tujuan.
Berpikir adalah hasil karya otak, namun otak tidak bekerja secara sederhana dalam pengertian stimulus respon, dan tujuan penyimpangan juga  tidak menyimpan “fakta”. Secara sederhana sebagai berfariasi masa depan.
6.         PENGARUH INFORMASI TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI MORAL
Informasi ini berpengaruh terhadap sistem keyakinan yang dimiliki oleh invidu, baik informasi itu sendiri/ diterima secara keseluruhan, diterima sebagian atau ditolak semuanya, namun bagaimanapun informasi itu ditolak akan manguatkan keyakinan yang telah diterima individu tersebut, apabila informasi tersebut telah diterima individu serta mengubah atau menguatkan keyakinannya, maka akan terbentukklah sikap. “Sikap adalah serangkaiyan keyakinan yang menentukan pilihan terhadap objek atau situasi tertntu.”
Informasi baru yang dihasilkan (yang dapat mengubah keyakinan, sikap, dan nilai) sangat tergantung pada faktor – faktor sebagai berikut:
a.         Bagaimana informasi itu dipperkenalkan (proses input)
b.        Oleh siapa informasi itu disampaikan (hal ini berhubungan dengan kredibilitas si pembawa informasi)
c.         Dlam kondisi yang bagaimana informasi itu disampaikan atau diterima.
d.        Sejauh mana tingkat disonansi kognitif yang terjadi akibat informasi baru tersebut (yaitu tingkat dan sifat konflik yang terjadi dengan keyakinan yang telah ada)
e.         Level penerimaan individu yaitu motivasi individu untuk berubah
f.         Level kesiapan individu untuk menerima informasi baru serta mengubah tingkah lakunya (tahap kematangan individu serta kakyaan pengalaman)
C.      MANUSIA DAN HUKUM
Disepakati manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu berinteraksi dan selalu membutuhkan bantuan dengan sesama.
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungki9n menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau diluar masyarakat- maka manusia- mamsyarakat- Hukum merupakan pengertian yang dapat dipisahkan.
Hukum diciptakan dengan tujuan yang berbeda – beda, ada yang mmenyatakan bahwa tujuan hukum adalah keadilan, ada juga yang mengatakan kegunaan, yang menyatakan kepastian hukum dan lain – lain.
Banyak kaidah yang berkembang dan dipatuhi masyarakat, sperti kaidah agama, kaidah susila, kaidah kesopanan, adat dan kebiasaan, dan moral
D.      HUBUNGAN HUKUM DAN MORAL
Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali.
Apa artinya undang – undang kalu tidak disertai moralitas? Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas.
Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan moral tetap berbeda sebab dalam kenyataannya “mungkin ada hukum yang bertantangan dengan moral atau ada undang – undang yang imoral, yaitu yang berarti terdapat ketidak cocokan anatar hukuman dan moral.”
Namun demikian perbedaan hukum dan moral tetap jelas, seperti diungkapkan oleh K. Bartens yang menyatakan bahwa selain itu ada empat perbedaan antara hukum dan moral:
Pertama: hukum lebih dikondisikan daripada moralitas, artinya dibukukan dalam secara sistematis dalam cara perundang – undangan.
Kedua:  meski hukum dan moral mengatur tingkah laku manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahirlah saja, sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang.
Ketiga:  sanksi yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas
Keempat: Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dam akhirnya atas kehendak negara.


BAB VI
A.      MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1.         MAKNA KERAGAMAN
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan – perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
2.         MAKNA KESEDERAJATAN
Kesederajatan berasal dari  “Sederajat” yang menurut KBBI artinya sama tingkatan (pangkat dan kedudukan). Dengan demikian kontaks kesederajatan ini adalah suatun kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia taat memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
B.       UNSUR – UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1.         SUKU BANGSA DAN RAS
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam.
Adapun perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusiayang memiliki ciri – ciri biologis lahirlah yang sama, seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata dan ukuran kepala.


2.         AGAMA DAN KEYAKINAN
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan patuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari – hari.
Masalah agaman tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain:
1.        Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang.
2.        Berfungsi penyelamat
3.        Berfungsi sebagai pendamaian
4.        Berfungsi sebagai social control
5.        Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6.        Berfungsi transformatif
7.        Berfungsi kreatif
8.        Berfungsi sublimatif
3.    IDEOLOGI DAN POLITIK
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dam kepercayaan yang fundamental.
Keragaman masyarakat indonesia dalam ideologi dan politik dapat dilihat dari banyaknya pertaii politik sejak berakhirmya orde lama. Meskipun pada dasarnya indonesia hanya mengakui suatu ideologi, yaitu pancasila yang benar – benar mencerminkan kepribadian bangsa indonesia.
4.   TATA KRAMA
Tata krama yang dianggap dari  bahasa jawa yang berarti “adat sopan santun, basa – basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucapan dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu
5.  KESENJANGAN EKONOMI
Bagi sebagaian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkah. Masyarakat kita berada digolongan tingkat ekonomi menengah kebawah. H al ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6.   KESENJANGAN SOSIAL
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang manjemuk dengan bercama tingkat, pangkat dan strata sosial yang hierirkis. Hal ini dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan oleh orang berdasarkan kasta.



C.      PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL
Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van le Berghe, sebagai berikut:
1.         Terjadinya segmentasi kedalam kelompok – kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
2.         Memiliki struktur sosial yang terbagi – bagi kedalam lembaga – lembaga yang bersifat nonkomplamentar
3.         Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai – nilai sosial yang bersifat dasar.
4.         Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
5.         Secara integratif integrasi sosial tumbuh diatas perkasaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
6.         Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain.
D.      PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status dan kelas sosial- ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Prolematika lain yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disingrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintagrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, maka dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
1.         Kegagalan kepemimpinan
Integrasi bangsa adalah landasan bagi tegaknya sebuah negara modern.
2.         Krisis ekonomi yang berlangsung lama
Krisis disektor ini selalu merupakan amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain (politik pemerintahan, hukum dan sosial).
3.         Krisis Politik
Krisis politik merupakan perpecahan ditingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis.
4.         Krisis Sosial
Krisis sosial daimulai dari adanya disharmonis dan bermuara pada meletusnya konflik kekerasan dianatara kelompok – kelompok masyarakat (suku agama dan ras).
5.         Demoralisasi Tentara dan Polisi
Demoralisasi Tentara dan Polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas makna dan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya sebagai bhayangkara negara.

6.         Intervansi Asing
Intervansi Internasional yang bertujuan memecah belahkan, seraya mengambil keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi negara – negara baru pasca – disintegrasi.
E.       MANUSIA BERADAP DALAM KERAGAMAN
Hubungan antara kebudayaan dengan peradaban sangat erat. Peradaban adlah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan misalnya, adab, sopan santunl, budi pekerti, budi bahasa, seni dan sebagainya.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang memengaruhi dinamika kehidupan masyarakat, oleh sebab itu manusia yang beradab harus bersifat terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, menjunjung ringgi nilai – nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman.
Faktor – faktor terjadinya perubahan sosial – budaya
Faktor – faktor pendorong penyebabnya terjadinya perubahan sosail ada 2 macam, yaitu:
1.         Berasal dari luar masyarakat, dan
2.         Berasal dari dalam itu sendiri.
Faktor yang berasal dari luar masyarakat
1.         Akultrasi. Akultrasi atau cultural contactberarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur – unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur – unsur kebudayaan.
2.         Penetrasi. Ialah masuknya unsur – unsur kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi tersebut.
3.         Difusi. Adalah penyebaran unsur – unsur kebudayaan dari suatu tempat ketempat yang lain, seddikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari suatu tempat ketempat yang lain.
Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari dalam.
1.         Sistem pendidikan yang maju
a.         Inovasi adalah pembaharuan unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan.
b.        Discoveryadalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseotang atau sekelompok orang dalam suatu kelompok masyarakat.
c.         Namun ada pula pendapat lain,enyatakan bahwa discovery adalah pendapat atau perolehan hal – hal baru dilakukan melalui usaha yang sungguh – sungguh walaupun melalui trial dan arror.
d.        Inovantion adalah pendapat atau perolehan hal – hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh – sungguh walaupun melalui trias and arror.
e.         Enkulturasi ataupun pembudayaan ialah suatu proses menusia mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sistem norma (meliputi norma susila, adat, hukum, dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
2.         Menghargai hasil karya orang lain.
3.         Adanya keterbukaan dalam masyarakat.
4.         Adanya toleransi terhadap perbuatan – perbuatan yang menyimpang.
5.         Penduduk yang heterogen.



BAB VII
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
A.      PENGERTIAN SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
1.         SAINS
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, dan prinsip – prinsip saja tetap juga merupakan suatu proses penemuan .
2.         KONSEP TEKNOLOGI 
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang menyatakan bahwa teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam. Teknologi adalah realitas / kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
3.         JANAT WOLL MENYATAKAN BAHWA SENI ADALAH PRODUK SOSIAL.
Dalam kamus bahasa indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan sebagainya). Seperti tari, lukis dan ukir.



B.       MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGI MANUSIA
1.         PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru natara lain: teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalorgi), teknologi tranportasi, dan lain – lain.
Kemudahan itu didapatkan anatara lain dengan penerapan perkembangan ilmu pengetahuan alam, teknologi, antara lain:
a.         Dengan teknik modern, dari teknik mengendalikan aliran air sungai, petani mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air.
b.        Dengan teknik modern dapat dibuay bermacam – macam media pendidikan, seperti OHP, Silde, Filim Strip dan TV. Yang dapat mempermudahkan para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
2.         IPTEK DAN NILAI
Dalam mengahadapi IPTEK masyarakat indonesia harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkannya. Dalam menghadapi era teknologi modern dan industrialisasi, maka dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola, dan senantiasa menyesuaikan dengan teknologi – teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru.
3.         MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK IPTEK
Dengan ilmu dan teknologi tumbuh berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
a.         Dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan.
1)        Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat pemotong dan alat penanam. Alat pengolahaan hasil pertanian, dan alat penyemprot hama.
2)        Produksi pupuk dapat membanrtu menyuburkan tanah, demikian juga dengan poduksi peptisida dapat memungkinkan pemberantas hamalebih berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
b.        Dalam bidang kedokteran dan kebidanan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat – alat operasi mutakhir, bermacam – macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan mendianogsis sebagai penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera disembuhkan.
c.         Dalam bidang Telekomunikasi
Manusia telah membuat televisi ,radio dan telepon yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat mengunakan informasi dari daerah yag sangat jauh sehingga pengguna waktu sangat opesien.
4.      Dalam bidang pertahanan
Manusia telah mampu mendapatkan alat atau persenjataan yang sanggat anggin,sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik ,sayangannya senjata itudigunakan sama mana.
D.DAMPAK PENYALAH GUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN
   Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut diantaranya:
1.      Nukli
Bilahal ini terjadi pada gan maka gan akan menyebabkanterjadinya mustasi gen yang bersifat kanker.
2.      Adanya bahan polusi atau poluton dapat merusak lingkungan timbulnya pencemaran tentu erat kaitanya disebabkan oleh berbagai aktifitas manusia antara lain:
a.       Kegiatan-kegiatan industri dalambentukilmiah
b.      Kegiatan pertambangan
c.       Kegiatan tranfortasi
d.      Kegiatan pertanian
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
1.      Pencemaran air tanah
2.      Pencemaran udara
3.      Pencemara suara
4.      Pencemaran benda-benda
a.       Pencemaran air tanah
§  sZat kimia seperti limbah industri
§  Sampah plstik tidak dapat hncur,sehingga menurunkan poros tahun
§  Zat-zat limbah industri
§  Terjadinya pembusknya yang berlebihan diperairan akan menyebabkan terjadinya penimbunan senyawa.

BAB VIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN


A.    PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1.      PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan alam, mengalami kelahiran, penumbuhan, perkembangan , dan mati, dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hbungan timbal balik baik untuk posotif maupun negatif.

2.      PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, memcari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menepatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

B.     KORELASI AANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
1.      PENGERTIAN EKOLOGI
Dalam ekologi banyak terlibat ekonomi , sebaliknya , dalam ekonomi banyak dibicarakan mencari ekologi, meskipun sering kali nama ekologi tidak disebut.
Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a.       Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya
b.      Ekologi ialah studi ilmiah tenang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c.       Ekologi adalah biologi lingkungan.

2.      LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
3.      Manusia hidup tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial budayanya
Selain itu didalam lingkungan terdapat faktor-faktor sebagai berikut :
a.       Faktor mkanan yaitu siklus makanan antarra produsen, konsumen dan pengurai baik didarat, laut maupun udara.
b.      Habbibat dimana makhluk hidup memiliki .
c.       Populasi, enurut batasan dalam ekologi  populasi adalah jumlah seluruh individu dari jenis spesasis yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam sewaktu-waktu tertentu
d.      komunitas, semua populasi dari semua jenis makhuk hidup yang sling berinteraksi disuau daerah disebut komunitas.
e.       Biofer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik ditempatnya membentuk ekosistem.

C.     PENGERUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
Jika menelusuri kembali sejarah peradaban manusia dibumi ini, maka kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsuangan hidup jenisnya.
Lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemudian mereke memulai cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana , yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbi dan tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai makanan.

Perubahan alam lingkungan manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun secara negatif , berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungannya dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karenan dapat mebgurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

D.    SUMBER ALAM
Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian, sebagai berikut :
1.      Sumber alam yang dapat dipengeruhi (nonraneweble rasourcas)atau disebut pula dengan sumber-sumber alam biotik, yang tergolong kedalam sumber alam inilah semua makhluk hidup hutan, hewan-hewan dan tumbuhan.
2.      Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui (nonranewable resourches)
Atau disebut juga sebagai golongan sumber alam abiotik, yamg tergolong kedalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan taambang lainnya.

Sumber alam biotik mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah. Misalnya tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan yang menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkann.

Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia menggunakan secara bijaksana.bijaksanan pengguanaan berarti memperhatikan siklus hidup
Sumber alam tersebut dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah.

1.      PENGGUNAAN SUMBER ALAM
Berbagi alam , cara yang telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa: Tanah , Air, fauna,bahan-bahan galian,dan sebagainya.
a.       Pertanian dan tanah
Tanah merupakan (top soil) mengandung kadar unsur-unsur bahan makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman dengan adanya kemajuan dalam bidang pertanian, penggunaan tanah untuk pertanian dapat digunakan secara efisien untuk meningkatkan hasil pertanian.
b.      Hutan
Dapat ditinjau dari segi peranan hutan, maka hutan dapat digolongkan kedalam dua golongan yakni: 1. Hutan pelindung yaitu hutan yang sengaja untuk melindung tanah dari erosi, ehilangan humus dan air tanah . 2) . hutan penghasil atu hutan atau hutan produksi, yaitu hutan yang disengaja ditanami jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya , misalnya hutan pinus,damar, dan sebagainya.

c.       Air
Air sebagai salah satu sumber aam yang terdapat dimana-mana dibumi, disungai, di danau, dibawah tanah dan udara sebagai uapan air kesemuanya meliputi 4/5 bagian permukaan bumi.

d.      Bahan tambang
Begitu banyak bahan tambang dan mineral lainyang dapat digunakan digali dan ditemui serta dimanfaatkan seara seimbang dalam  kehidupan manusia.
Oleh karena itu kita harus menemuka cara untuk menggunakannya setempat dan sehemat mungkin mengingat bahan tambang adalah sumber alm yang tidak dapat diperbaharui.

E.     PERMASALAHAN –PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1.      MASALAH EROSI DAN BANJIR
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali disebut pula sebagai erosi geologi, pristiwa erosi terjdi perlahan-lahan terutama terjadi  dengan bentuan media air disungai mengikis dasar dan tepi sungai

2.         PENCEMARAN LINGKUNGAN
a.       Pencemaran tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan pupuk butan telah menyebarkan pencemaran tanah.
b.      Pencemaran air
Bahan-bahan pencemaran dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung.

DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ridwan dkk.2013. Ilmu sosial Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar